malaikat rembulan

on Selasa, 13 November 2012


sudah tengahnya malam yang gulita
aku tergolek lemah bersama setiap keletihan akan apapun
aku hampir menyerah pada setiap kesempatanku mengubah jalan hidupku
entah apa yang kucari dalam hidup

ada perasaan yang mengadukku dengan sakitnya
aku merasa cambuk siksaan dunia ini mengharuskanku melayani si malaikat kematian
aku hampir tidak perduli akan asal mula keberadaanku

aku benci kondisi ini
aku ingin jalan berliku ini menyingkatkan dirinya
ada rindu yang berkecamuk, yang menghempaskanku bersama mimpi sang rembulan
entah terang atau temaram

aku sedikit bernostalgia dengan rasa rindu yang biasa mencekik pembuluh nadiku
aku benci untuk mengakui sang bidadari rembulan
yang datang dikala malam dan pergi di lembabnya fajar
aku rasa merindu yang begitu teramat dalam
lebih dari dia kurasa
aku ingin menipu diriku
akan kehampaan dan ketidak berdayaanku


gambar: http://cvwa.homestead.com/angel-image.jpg

renungan 20

ini tentang hidup saya yang sampai saat ini "saya anggap" masih tidak berdaya


selalu ada perasaan tentang ketakutan pada jiwa saya
salah satunya adalah mati tanpa sebuah nama besar
tidak sekedar nama baik..

semua orang punya nama baik

saya hanya takut, banyak faktor yang membuat saya sangat takut mati
salah satunya adalah saya belum mempersiapkan kematian saya
saya sama sekali bukan orang baik-baik

semua orang takut mati

tapi saya bukan orang yang menolak mati.
saya tidak minta dilahirkan dan saya juga tidak meminta mati
tapi apa daya kita di dunia, hanya seonggok daging darah dan tulang tak berdaya

Tuhan telah berbuat baik pada saya, sangat baik
paling tidak mental saya waras, saya tidak buta, bisu, lumpuh, ataupun tuli
saya bersyukur sekali saya mendapat telinga yang berfungsi baik
saya bisa menikmati musik yang saya, orang lain, dan alam ini mainkan
saya tidak sulit untuk menikmati musik jenis apapun.

saya bukan orang baik

saya bukan nabi yang dipilih untuk membimbing umat manusia
saya juga bukan seorang pria terpilih yang harus memimpin suatu kerajaan ataupun negara

saya hanya orang biasa dari kalangan yang biasa

saya sangat bangga saya dlahirkan di keluarga terdidik dan terpelajar
karena banyak sekali yang sangat tidak beruntung lahir di situasi yang sulit yang meengharuskan mereka menjadi apa yang sebenarnya mereka benci

saya suka memberontak

entah kenapa sampai umur 20 ini saya sangat membenci sebuah opini orang lain
saya benci beropini, saya benci berargumen mentah tanpa dasar
itu kenapa saya benci politik, walaupun sejak kecil saya sangat suka membaca literatur tentang sejarah dan politik. tapi saya benci semua hal yang rumit dan kompleks

saya lebih suka seperti burung yang terbang tanpa tujuan, mengalun bagai lagu yang dilantunkan para anggota siskamling