gelora seribu malam

on Rabu, 02 Maret 2011
malam begitu kacau dengan segala kebisingannya
sudahkah burung-burung bangkit dari sarang betina?
kalau saja nyawa ini tak terbang bersama rembulan..
tentu saja angin ini kan selalu memeluk daun
daun yang manis dan berkerut, hanya sedikit berkerut
alasan adalah prasangka keterbukaan

kamu sudahi semua langkah tekukur ungu di balik awan
kemana datangnya rembulan yang temaram di hari lalu?
sudah malam rasanya untuk melihatnya
nyawa-nyawa gentayangan mengintai dari ranting-ranting bekas kebakaran
minggu lalu ada kera mencakar semut
selalu tertawa aku melihat senyuman mentari malam ini..

aduhai malangnya sang bulan.. dicampakkan angin malam
dijatuhkan di tempat tenggelam matahari
menguap sudah semua ini

hidup itu aliran...

sejenak dan sebentar aku berpikir tentang kehidupan. yang bermula dan berujung akhir. ada yang bermula baik, ada yang kurang baik. beberapa orang berpikir tentang bagaimana memulai dan menikmati hidup. banyak iklan rokok yang memuat tentang hidup dan prinsip hidup, khususnya lelaki. banyak orang tua yang mengajarkan cara tentang hidup yang baik. aku tak tahu bagaimana hidup yang baik dan benar. bagaimana hidup sewajarnya dan pada jalur yang benar,

terlalu banyak pegangan dan prinsip yang beterbangan di langit dunia ini. entah mana yang benar.. persetan dengan semua itu.
yang kutahu hidup itu bagaimana membuat yang lain bahagia tanpa kita menyakiti mereka. hidup itu layaknya aliran air. dari hulu ke laut. jalani saja. sungai tak pernah mengeluh...


ini yang kuhadirkan dalam anganku..
seorang tuan putri cantik datang dan bermain biola untukku dalam kesepian ruang yang begitu akustik. dan dia memainkan lagu gembira. bukan sedih. karena hidup ini bahagia. seperti kata om marley. layaknya musik dangdut koplo yang meski lagunya sedih tetep aja tukang kecrekannya selalu ceria

hahahahahahahahaha

saya berharap bisa selalu begini. ceria dan bahagia. semoga anda memahami kekacauan tulisan ini


hahahaha. burung tak pernah hinggap hanya pada satu pohon, kawan